Tuesday, October 8, 2024

Pentingnya Tawakal

 Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Amir. Ia dikenal sebagai sosok yang pekerja keras, tetapi kehidupannya selalu penuh tantangan. Amir memiliki impian besar untuk membangun usaha pertanian yang bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Namun, setiap kali ia mencoba, selalu ada rintangan yang menghadang, mulai dari cuaca buruk hingga gagal panen.

Suatu ketika, Amir mendengar kisah seorang petani sukses di desa sebelah yang mampu mengubah ladangnya menjadi sumber rezeki yang melimpah. Terkagum, Amir memutuskan untuk pergi menemui petani tersebut dan memohon nasihatnya. Petani itu dengan sabar mendengarkan keluh kesah Amir dan berkata, “Amir, yang terpenting adalah tawakal. Setelah berusaha, serahkan hasilnya kepada Allah SWT. Dia yang menentukan.”

Dengan penuh semangat, Amir kembali ke desanya. Ia mulai merencanakan usaha pertaniannya dengan lebih matang. Ia belajar dari pengalaman sebelumnya, mencari cara-cara baru untuk merawat tanamannya, dan tidak pernah lelah berdoa. Namun, seperti biasanya, tantangan kembali datang. Musim kemarau yang panjang membuat tanahnya kering dan tanamannya layu.

Meski hatinya berat, Amir tidak menyerah. Ia terus berusaha mencari solusi, hingga akhirnya ia menemukan cara untuk mengalirkan air dari sungai terdekat. Dengan kerja keras dan kerjasama dari penduduk desa, mereka berhasil membangun saluran irigasi sederhana. Tanah yang sebelumnya kering kini mulai subur kembali.

Ketika musim panen tiba, hasilnya melimpah. Tanaman Amir tumbuh dengan baik, dan ia panen lebih banyak dari yang ia bayangkan. Kabar suksesnya menyebar ke seluruh desa, dan orang-orang datang untuk belajar dari Amir. Ia tidak hanya berhasil membangun usaha pertanian, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk tidak mudah menyerah dan selalu tawakal.

Amir pun menyadari, bahwa tawakal bukan berarti pasrah tanpa berusaha. Tawakal adalah keyakinan bahwa setelah berusaha maksimal, kita harus menyerahkan hasilnya kepada Tuhan dengan penuh keikhlasan. Dengan prinsip ini, hidupnya berubah menjadi lebih bermakna, dan ia terus membantu orang lain yang menghadapi tantangan serupa.

Kisah Amir menjadi pelajaran bagi semua orang di desa itu: betapa pentingnya menjaga semangat dan tawakal dalam menghadapi setiap cobaan hidup. Dengan iman dan usaha, segala sesuatu mungkin untuk dicapai.

Dari kisah diatas dapat disimpulkan bahwa,Tawakal secara bahasa berarti pasrah. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebut tawakal dengan “Pasrah diri kepada kehendak Allah SWT; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah SWT.” Sedangkan sebagian masyarakat memahami tawakal sebagai menyerah pada keadaan dan kenyataan tanpa sebab/upaya/ikhtiar/syariat. Pemahaman sebagian orang tersebut perlu ditanggapi. Pada Kitab Ar-Risalah Al-Qusyairiyah diterangkan sebagai berikut:

واعلم أن التوكل محله القلب، والحركة بالظاهر لا تنافي التوكل بالقلب، بعد ما تحقق العبد أن التقدير من قبل الله تعالى؛ فإن تعسر شيء فبتقديره، وإن اتفق شيء فبتيسيره

 

Artinya, “Ketahuilah, tawakal bertempat di hati. Sedangkan gerakan fisik lahiriah tidak menafikan kerja tawakal di hati setelah keyakinan seorang hamba mantap di hati bahwa takdir berasal dari Allah SWT. Jika suatu kenyataan itu tampak sulit, maka berlaku takdir-Nya. Tetapi jika suatu kenyataan sesuai dengan keinginannya, maka itu terjadi berkat kemudahan yang diberikan Allah.” (Abul Qasim Al-Qusyairi, Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah, [Kairo, Darus Salam: 2010 M/1431 H], halaman 92).

Dari sini kita mendapatkan penjelasan bahwa tawakal di satu sisi adalah sikap batin yang tenang karena menyerahkan urusan kepada Allah. Sedangkan sebab/upaya/ikhtiar/syariat adalah aktivitas lahiriah fisik untuk menuju keinginan yang diidealkan di sisi lain.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Search This Blog

Blog Archive

Followers